Saturday, August 7, 2010

Mencintai Allah subhana wa ta'ala

Menurut Imam Sahl, tanda seseorang mencintai Allah swt. Adalah mencintai al-Quran dan tanda seseorang mencintai mencintai Allah swt. dan al-Quran adalah mencintai Nabi Muhammad saw. Adapun tanda seseorang mencintai Nabi Muhammad saw. adalah mencintai sunnah-sunnahnya. Tanda seseorang mencintai sunnah-sunnah Rasulullah saw. adalah lebih mencintai (mengutamakan) kehidupan akhirat daripada dunia serta tidak terlalu menyibukkan diri dengan persoalan-persoalan duniawi kecuali sekadar kepada hal-hal yang dapat menjadikan bekalnya untuk kehidupan di akhirat. Mengenai hal ini, Syeikh Hatim bin ‘Alwan mengingatkan kita tiga hal penting :


- Pertama, barangsiapa mengaku mencintai Allah swt. namun tidak disertai dengan sikap warak (waspada) terhadap hal-hal yang dilarang oleh Allah swt. maka sebenarnya ia tidak mencintai Allah swt.

- Kedua, barangsiapa mengaku mencintai Nabi Muhammad saw. padahal ia tidak peduli terhadap
nasib fakir miskin maka sesungguhnya ia tidak mencintai Nabi Muhammad saw.

- Ketiga, barangsiapa mengaku mencintai (menginginkan) syurga namun ia tidak mahu menafkahkan sedikit hartanya di jalan Allah swt. maka sebenarnya ia adalah pendusta.


Oleh kerana itu, Imam Fudhail berpesan, hendaklah kita diam dan tidak perlu menjawab tatkala ditanya perihal kecintaan kita kepada Allah swt. Yang demikian adalah lebih baik bagi kita daripada kita menjawabnya. Kerana , jika kita menjawab , “Tidak, (saya tidak mencintai Allah swt.)”, maka pada ketika itu juga kita menjadi kafir. Namun jika dijawab,”Ya, (saya mencintai Allah swt.)", kita pula telah berdusta kerana pada hakikatnya amal perbuatan dan sikap hidup kita seharian sangat jauh daripada petanda dan hakikat cinta kepada Allah swt.

Rujukan : Qami’uth Thugyan, Syeikh Nawawi al-Bantani


Disini saya sertakan Syair yang disyarahkan dalam kitab Qami’uth Thugyan, syair bait ke-8 Syeikh Zaenuddin bin Ali bin Ahmad al-Kusyiny di dalam kitab Syu’ab al-Iman :-

“Dan cintailah Tuhanmu (Allah swt.) serta takutlah engkau kepada seksaNya yang pedih, berharaplah akan rahmatNya serta bertawakkallah (kepada Allah swt.) wahai orang-orang muslim”

Monday, August 2, 2010

Maulana Saad Advices

WORKING TOGETHER (JAAMI’YYAT)(DA’WAT, TALEEM AND TASAWWUF ARE HARMONIOUS)

We should understand all aspects of this work. Another very
special quality to be found in this work is jaami’iyyat, i.e. to unite
all works of Deen taking place in the world, all the various
branches. This is the greatest and most essential aspect and
quality of this work.


We have absolutely no objection whatsoever to the works of
Deen that are taking place in the world. We have to be very
careful about our speech and utterances. Respected brothers! We
have absolutely no right whatsoever to denigrate, to belittle, to
reject and rundown the benefit of any other aspect of Deen
whether this is done via our speech or our thought. This is
something which will bring about disunity in the Ummat. We are
here to collaborate, work with others and bring everyone
together. There is absolutely no basis, ground and permission to
look down on any aspect of Deen.


Understand that Ta’leem (Tadrees,to educate), Tabligh, Taswwuf are all the
works of Nubbuwwat. Only a foolish person will consider one
aspect of Nubuwwat in conflict to another aspect of the work of
Nubuwwat. In my opinion, I do not see any one more foolish and
ignorant than this (it is the height of ignorance).


Reference : Priceless Advices – For all Workers of Deen,(The Book is a Transcribed Bayan of Maulana Muhammad Sa’d Sahib, a senior member of the Nizamuddeen Markaz, India.) - The Book is Prepared Under The Guidance Of the Renowned Orator, Maulana Ahmed Khatani, Durban.