Saturday, September 10, 2011

Kehancuran Sunah (penyelewengan poligami)

Sungguh.. Poligami ini menjadi momok yang mengerikan bagi kaum istri, mengapa?, bukankah Allah Yang Maha menentukan segala-galanya, dan selama ini semua orang tahu bahwa poligami adalah boleh dalam islam, namun barangkali tidak 1 dari 1000 suami yang melakukan poligami walaupun itu diperbolehkan, lalu apa yang mereka risaukan?, seakan mereka sudah tidak punya tuhan untuk dijadikan sandaran perlindungan, Betul, banyak kaum istri yang belum mampu bersabar dalam hal ini, namun belum mampu bukanlah menginkari, sama halnya dengan orang yang tak punya uang untuk Umrah dan haji yang sunnah (sudah melakukan yang wajibnya), maka apakah kita mengatakan haji sunnah itu batil dan dilarang?, apa hak kita mengatakan batil pada sunnah Nabi saw?, jauh beda antara yang tidak mampu dengan yang mengingkari,


Betul.. poligami banyak diselewengkan oleh para suami, hingga dijadikan alat pengumbar syahwat, merebut kekayaan, menyombongkan diri, berkhianat pada istri, dan contoh lainnya, dan banyak pula diselewengkan oleh istri muda untuk merebut harta atau lainnya, namun itu semua adalah oknum, dan penyelewengan itu terjadi dalam segala hal dan bukan hanya dalam poligami, contohnya dalam pernikahan monogami pun demikian, banyak terdapat penyelewengan dalam pernikahan yang demi keduniawian atau demi kelicikan, atau demi syahwat dan lainnya, demikian pula pada shalat, bisa saja diselewengkan dengan untuk mencari perhatian misalnya, atau agar dianggap shalih, atau lainnya, demikian pula puasa, haji, zakat dan lainnya, penyelewengan mestilah ada, dan penyelewengan oknum tak dapat menafikan (menghapuskan) suatu ajaran syariah, kesalahan adalah pada oknum dan bukan pada hukum,

Dipetik dari laman sesawang Habib Munzir Musawa, http://www.majelisrasulullah.org


"Kemudian jika kamu bimbang tidak akan berlaku adil (di antara isteri-isteri kamu) maka (berkahwinlah dengan) seorang sahaja atau (pakailah) hamba-hamba perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat (untuk mencegah) supaya kamu tidak melakukan kezaliman." (Surah An-Nisaa’: Ayat 3)

2 comments:

umu6point said...

Semoga wanita2 yg di pilih oleh Allah swt dalam menghadapi ujian berpoligami, di berikan kekuatan dan kecekalan hati dalam menghadapinya.

Kedengaran ia mudah bila di sebut hal berkaitan poligami, namun sangat berat bagi mereka yang melaluinya. Semoga ganjaran yang tinggi buat mereka2 ini kerana "keredhaan" mereka berada di dalam situasi yang melibatkan ujian hati dan perasaan yang sangat hebat. Allahumma amin.

PIANED said...

insyaAllah...kerana sikap segelintir lelaki yang tidak meletakkan hak2 wanita d hadapan...dan sikap lelaki yang mempergunakan sunah...

Allah lah pembela wanita dunia dan akhirat....